galih blog's
On Kamis, 18 Juni 2009
JAKARTA - Meski saat ini virus menjadi momok yang menakutkan bagi pengguna komputer, namun di masa yang akan datang, bukan lagi suatu masalah yang besar.
Sebab dalam perjalanannya, hacking oleh peretas adalah suatu masalah sulit yang mesti dihadapi oleh banyak pengguna komputer. Pasalnya, berbeda dengan virus yang cuma merusak progam dan membuat sistem komputer tidak bekerja, hacking mempunyai motivasi yang berbahaya.
"Peretas bermotivasi mencuri identitas dan finansial seseorang (phising dan cyber fraud). Dan itu yang jauh lebih berbahaya," ungkap Effendy Ibrahim Consumer Bussines Lead Symantec South Region, di Hotel Intercontinetal, Jakarta, Kamis (18/6/2009)
Menurut Effendy, ancaman virus bersifat tidak terlihat (visible), berbeda dengan hacking yang menggunakan modus phising tidak kelihatan dan terasa secara langsung (invisible).
"Hacking dengan phising dan cyber fraud sudah menentukan target lebih dulu. Bahkan ada pula upaya-upaya merusak reputasi seseorang lewat penyebaran foto-foto dan informasi target yang diincarnya," sambungnya.
Bahaya lain yang dilakukan oleh peretas dengan phising yaitu mampu mengecoh korbannya dengan sebuah situs palsu. Dengan penawaran program, aplikasi, dan informasi tertentu mereka mencoba menjebak korbannya.
"Untuk tahun ini tercatat 10 ribu situs palsu yang siap melakukan aksi jahatnya. Untuk itu pengguna internet harus mengoptimalkan penggunaan antivirus pada PC mereka," tandasnya.
0 komentar:
Posting Komentar