galih blog's
On Kamis, 18 Juni 2009
WASHINGTON - Layanan broadband di Amerika sudah seperti kebutuhan pokok saja. Meski didera krisis ekonomi, bukan berarti jumlah pengguna layanan broadband menyusut. Sebaliknya pengguna layanan ini terus bertambah dan sama sekali tidak terpengaruh dengan masa resesi.
Pew Research Center (PRC) mengadakan survei pada bulan April dan menyebutkan sebanyak 63 persen orang dewasa Amerika memiliki koneksi internet broadband di rumah mereka. Persentase ini meningkat dari sebelumnya, yang hanya 55 persen tahun lalu.
Sementara itu, hanya tujuh persen dari pengguna yang mengatakan masih menggunakan koneksi dial up. Jumlah ini menurun sebesar 14 persen dari tahun lalu. Demikian keterangan yang dikutip dari News Factor, Kamis (18/6/2009).
"Broadband kini telah menjadi sesuatu yang wajib ada bagi warga Amerika. Mereka akan tetap mempertahankan kehadiran broadband meski diguncang krisis ekonomi sekalipun," kata John Horrigan, Direktur Asosiasi Proyek Internet PRC.
Meningkatnya kepentingan penggunaan broadband di rumah tangga Amerika seiring melonjaknya popularitas internet sebagai sumber informasi termurah, tercepat dan terlengkap dibandingkan dengan media lain.
Warga Amerika menilai internet merupakan tempat terbaik untuk mengakses informasi. Untuk kebutuhan itu, mereka memerlukan layanan broadband guna mendukung akses internet terbaik.
Riset ini juga mensurvei meningkatnya jumlah pelanggan broadband yang menginginkan layanan broadband berkecepatan tinggi.
Meski sedang resesi, peningkatan jumlah ini mengindikasikan semakin banyak pelanggan yang rela membayar layanan premium demi mendapakan akses internet yang lebih cepat di rumah mereka.
Sebanyak 34 persen pengguna broadband menginginkan akses internet lebih cepat di rumah mereka. Persentase ini meningkat 29 persen dari tahun lalu.
0 komentar:
Posting Komentar